Minggu, 23 Desember 2018

Istilah Minyak Bulus dari Binatang Bulus

minyak bulus bisa untuk kesehatan
Istilah Minyak Bulus dari Binatang Bulus
Minyak merupakan istilah umum bagi semua cairan organik yang tidak larut atau bercampur didalam air ( hidrofobik ), akan tetapi minyak ini larut dalam pelarut organik
Juga ada sifat tambahan lain apabila yang dikenal secara umum terasa licin apabila dipegang, adapun untuk kata minyak biasanya di artikan pada minyak bumi atau petroleum,
atau produk olahannya seperti minyak tanah ( kerosena ), akan tetapi kata ini berarti luas sifatnya seperti untuk minyak sebagai bagian dari suatu makanan dengan sebutan
minyak goreng, sebagian dari bahan bakar seperti minyak tanah, sebagai pada pelumas seperti minyak rem, sebagai medium pemindahan energi maupun sebagai minyak untuk pewangi
misalnya minyak nilam, serta banyak lagi minyak digunakan untuk berbagai macam produk atau olahan seperti dengan adanya ekstrak dari minyak tersebut seperti pada minyak bulus, yang berasal dari penyu atau kura-kura air tawar bulus ( tersebut ). Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid yaitu senyawa organik yang
terdapat di alam serta tidak larut di dalam air, akan tetapi larut didalam pelarut non-organik non polar, misalnya dietil eter, kloroform, benzena serta hidrokarbon
lainnya yang polaritasnya sama. Minyak merupakan senyawa trigliserol yang berarti yang berarti triester serta gliserol, jadi minyak pula sebagai senyawaan ester yang
hasil hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat juga sering disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan
tidak bercabang.
Jenis-Jenis Minyak 
Minyak bila dilihat dari asalnya minyak dibagi menjadi dua golongan besar minyak yaitu : minyak yang berasal dari hewan ( minyak hewani ) serta minyak yang dihasilkan
dari tumbuh-tumbuhan ( minyak nabati ), serta minyak yang dihasilkan dari penambangan ( minyak bumi ).
Minyak Tumbuh-tumbuhan serta Minyak Hewani
Pada intinya minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan ( minyak nabati ) maupun minyak yang berasal dari hewan ( minyak hewani ), semuanya termasuk pada golongan lipid
( kelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol, vitamin yang larut dalam lemak seperti Vitamin A,D,E dan K, fungsi lipid ialah menyimpan energi ). Bila
dilihat dari ilmu kimia kelompok ini sama saja dengan lemak. Minyak dibedakan dari lemak berdasarkan dari sifat fisiknya serta suhu ruang, minyak wujudnya berupa cair
sedangkan lemak wujudnya berupa padat. Adapun penyusunannya bermacam-macam, namun pada umumnya dikategorikan menjadi dua bagian atau dua golongan:
1. Gliserida dan atau asam lemak yang mencakup pada minyak makanan ( minyak goreng, minyak sayur, minyak ikan ). Pada bahan baku industri sabun pada bahan campuran
minyak pelumas dan bahan baku biodesel. Golongan ini biasanya berwujud padat atau cair pada suhu ruang tetapi tidak mudah menguap.
2. Terpena dan terpenoid, yang dikenal sebagai minyak atsiri, atau minyak eteris, atau minyak esensial (bukan asam lemak esensial!) dan merupakan bahan dasar wangi-wangian
(parfum) dan minyak gosok. Golongan ini praktis semuanya berasal dari tumbuhan, dan dianggap memiliki khasiat penyembuhan (aromaterapi).
Kelompok minyak ini memiliki aroma yang kuat karena sifatnya yang mudah menguap pada suhu ruang (sehingga disebut juga minyak "aromatik").
Beberapa minyak tumbuhan lainnya yang banyak digunakan:
Minyak ikan, kaya DHA, baik untuk kerja otak
Margarin, bentuk padat karena perubahan cis menjadi transfer
Biodiesel, bahan akar ramah lingkungan
Minyak bumi
Minyak bumi merupakan campuran berbagai macam zat organik, tetapi komponen pokoknya adalah hidrokarbon, Minyak bumi disebut juga minyak mineral karena diperoleh dalam
bentuk campuran dengan mineral lain. Minyak bumi tidak dihasilkan dan didapat secara langsung dari hewan atau tumbuhan, melainkan dari fosil,  Karena itu, minyak bumi
dikatakan sebagai salah satu dari bahan bakar fosil. Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak bumi merupakan zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi merupakan zat anorganik yang dihasilkan secara alami di dalam bumi.
Namun, pandangan ini diragukan secara ilmiah karena hanya memiliki sedikit bukti yang mendukung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.